Cerpen Saat kebaikan dibalas dengan kejahatan.
Minggu, 13 Juli 2014
Awalnya aku tak pernah melihat dan mengenal dengan wanita itu. Perlahan dia masuk kehidupanku saat aku bertunangan dengan Alzhio. Sani ternyata nama wanita gemuk itu. Aku mengenal dia murah senyum dan senang menyapa orang, baik menurutku. Bahkan saat ulang tahun anaknya, aku tak diundang. Tapi Zahra sepupu Alzhio mengabariku. Sepulang kerja, aku kesana dengan kembawa boneka. Bukan maksudku untuk caper atau apa. Aku ingin hubungan persaudaraan ini baik. Apalagi Zidan suami sani sering berkunjung kerumahku. Semua kelihatan baik-baik saja. Tapi saat Zidan pergi merantau ke Sulawesi semua berubah. Sering aku menemukan sms diponsel Alzhio yang baru 6 bulan menjadi suamiku. Perlahan aku intip isi sms itu. Sontak aku kaget karena pesan sms mesra. "Cyankz lagi apa, ntar kesini kan" tapi bukan sikap marah yang aku ungkapkan kepada suamiku. Perlahan aku jebak dia dengan kata yang ku tanyakan. "Mau kemana kamu hari ini mas? Kamu ga berangkat hari ini" dengan suara pelan dia menjawab akan kerumah orangtuanya. Aku curiga, tapi aku tak percaya ga mungkin dia selingkuh dengan kakak ipar dia sendiri. Setelah briving berlangsung aku coba selidiki ketempat mertuaku. Apa suamiku ada disana. Ternyata benar dia sedang asyik berduaan diruang tamu mertuaku. Tak mungkin, aku hanya sebentar tak kuat harus melihat mereka berduaan. Sakit hati ini saat aku melihat mereka berduaan disaat aku bekerja. Hingga saat itu aku masih belum percaya kalau dia selingkuh dengan wanita yang aku kenal sebagai kakak ipar apalagi dia sudah punya anak. Dugaanku semakin terbukti saat Alzhio sakit tapi menginap dirumah mertuaku. Saat aku jemput mereka berduaan dimeja makan dan kulihat mereka pegangan tangan. Aku benar2 tidak menyangka. Biadab semua. Hari demi hari aku lihat sms dihp Alzhio kalau dia begitu sayang saka Alzhio membalas hidup sewajarnya saja. Aku sudah punya istri kak. Apalagi suamimu adalah kakak kandungku sendiri. Bla bla bla. Tak tahan aku dengan semua ini. Aku adukan ke mertuaku. Lebih sakit hati ini saat aku tau merka ternyata mengetahui semua ini. Aku teringat saat aku disms adik iparki yang memaksa aku untuk kelaut ooh ternyata Sani yang sms Alzhio minta pergi kelaut bersama. Dan aku lihat mereka disana mesra bahkan disaat aku undurkan kakiku kebelakang mereka malah semakin mesra. Aku tak menyalahkan ibu mertua dan adik iparku. Mungkin mereka kasihan aku kerja dan aku jadi korban atas semua ini. Sungguh tidak punya malu wanita itu mengajak suami orang untuk bersenang-senang. Saat aku tanya langsung pada Sani " Apa kamu suka dan cinta sma suamiku? Dia jawab iya. Oh Tuhan apa wanita itu benar- benar tidak punya hati dan tidak punya malu. Apa dia tidak kasihan pada suaminya dia sendiri yang sedang bersusah payah mencari rizki untuknya. Malah disini dia menggoda suami adik iparnya sendiri. Sungguh biadab... Tak akan pernah aku lupa seumur hidupku, dan kini aku tahu senyum ramahnya hanya topeng untuk menutupi keburukannya. Ingat sedalam dalam bangkai terkubur pasti akan tercium juga bau busuknya. Berbaktilah pada suami jika ingin melihat surga. Lihat pwrjuangan suami yang bekerja untukmu. Bahkan dia lebih memikirkan kebutuhanmu daripda kebutuhan dia sendiri. Seorang lelaki lebih suka terhadap wanita yang baik perilakunya daripada wanita yang baru digoda sedikit sudah Ge'er.. Sebenarnya lelaki itu lebih suka mengetes seorang wanita itu dengan cara dia goda wanita itu. Wahai wanita jangan kau tergiur dengan rayuan. Karena lelaki lebih suka menjebak wanita dengan rayuan. Yang kadang hanya mengetes kepripadian wanita itu sendiri. Ingat anakmu wanita juga yang akan menjadi istri. Kamu sebagaiib
Lokasi:
South East Asia, null
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar